Senin, 10 November 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Senin menentukan semangat hari-hari selanjutnya dan teras "Melly Kiong" hadir dengan seduhan teh ekstremnya untuk memacu semangat sobat semua.
Selamat bergabung buat banyak sobat-sobat baru di sini, kita akan belajar bersama setiap hari, dengan eling dan penuh welas asih dan jangan lupa berbagi dengan siapa saja.
Saya punya cerita dan dengarkan dengan baik: Kami punya dua ekor peliharaan yaitu Coco (anjing) dan Chiko (iguana). Coco merasa terusik dengan kehadiran Chiko, dan berusaha buat ulah, setiap ada kesempatan masuk ke dalam rumah tempat pertama yang dia cari adalah Chiko dan dia gonggong sampai Chiko stress dan ketakutan. Apalagi dia melihat suami saya megang Chiko, dia akan "teriak" sekencang-kencangnya sampai kita melepaskan Chiko.
Mengapa Coco yang tidak bisa mikir? Tidak berakal bisa melakukan hal demikian? Karena dia takut terancam. Nah, bisa tidak kita bayangkan anak-anak kita yang bisa berpikir, punya nalar dan akal melihat bagaimana orang-orang yang mencintainya selama ini harus membagikan perhatian dan kasihnya ketika kehadiran adiknya? Tanpa dimintai pendapat lagi. Jadi seharusnya sangat wajar anak kita marah, kesel, iri, dan lain-lain adalah cara mereka mengekpresikan diri.
So, apa yang harus dilakukan? Apakah kita sadar kalau bahasa yang sering dipakai melukai hati anak kita? Mindful Parenting adalah solusi yang sangat tepat, mengajak kita lebih bisa berempati dan menjadi orangtua yang lebih eling dengan welas asih, 5 dimensi jika dipegang teguh oleh seluruh orangtua di mana pun berada, saya sangat yakin akan banyak anak-anak yang lebih bahagia.
Siap ya mempraktikkannya? Sepertinya semua anggota eMKa khususnya dan semua orangtua umumnya wajib ikut seminar dasar bagaimana mempraktikkan 5 dimensi tersebut dengan sangat sederhana.
Saya akan buat seminar di daerah kota dan Serpong dalam waktu singkat. Tunggu ya...
Salam smile
Melly Kiong
www.emkaland.blogspot.com
www.menatakeluarga.com
"Introspeksi ke dalam diri adalah cara terampuh untuk melahirkan empati yang dibutuhkan anak."
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Senin menentukan semangat hari-hari selanjutnya dan teras "Melly Kiong" hadir dengan seduhan teh ekstremnya untuk memacu semangat sobat semua.
Selamat bergabung buat banyak sobat-sobat baru di sini, kita akan belajar bersama setiap hari, dengan eling dan penuh welas asih dan jangan lupa berbagi dengan siapa saja.
Saya punya cerita dan dengarkan dengan baik: Kami punya dua ekor peliharaan yaitu Coco (anjing) dan Chiko (iguana). Coco merasa terusik dengan kehadiran Chiko, dan berusaha buat ulah, setiap ada kesempatan masuk ke dalam rumah tempat pertama yang dia cari adalah Chiko dan dia gonggong sampai Chiko stress dan ketakutan. Apalagi dia melihat suami saya megang Chiko, dia akan "teriak" sekencang-kencangnya sampai kita melepaskan Chiko.
Mengapa Coco yang tidak bisa mikir? Tidak berakal bisa melakukan hal demikian? Karena dia takut terancam. Nah, bisa tidak kita bayangkan anak-anak kita yang bisa berpikir, punya nalar dan akal melihat bagaimana orang-orang yang mencintainya selama ini harus membagikan perhatian dan kasihnya ketika kehadiran adiknya? Tanpa dimintai pendapat lagi. Jadi seharusnya sangat wajar anak kita marah, kesel, iri, dan lain-lain adalah cara mereka mengekpresikan diri.
So, apa yang harus dilakukan? Apakah kita sadar kalau bahasa yang sering dipakai melukai hati anak kita? Mindful Parenting adalah solusi yang sangat tepat, mengajak kita lebih bisa berempati dan menjadi orangtua yang lebih eling dengan welas asih, 5 dimensi jika dipegang teguh oleh seluruh orangtua di mana pun berada, saya sangat yakin akan banyak anak-anak yang lebih bahagia.
Siap ya mempraktikkannya? Sepertinya semua anggota eMKa khususnya dan semua orangtua umumnya wajib ikut seminar dasar bagaimana mempraktikkan 5 dimensi tersebut dengan sangat sederhana.
Saya akan buat seminar di daerah kota dan Serpong dalam waktu singkat. Tunggu ya...
Salam smile
Melly Kiong
www.emkaland.blogspot.com
www.menatakeluarga.com
"Introspeksi ke dalam diri adalah cara terampuh untuk melahirkan empati yang dibutuhkan anak."
0 komentar:
Posting Komentar