RSS

CINTA LINGKUNGAN ( talkshow Gaya FM)

Untuk mendengarkan atau men-download rekaman talkshow Mindful Parenting di Radio Gaya FM silakan Klik tautan di bawah ini :



Share CINTA LINGKUNGAN PART 1 23 JANUARI 2014 1.mp3 - 4 MB

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sekolah Arridha



Tanggal  25 juga menjadi sejarah bagi saya pribadi, karena saya bahagia sekali mendapati sebuah sekolah yang bukan hanya memikirkan bagaimana transfer pelajaran kepada anak-anak, namun mentrasfer ilmu kehidupan yang sudah sangat langka,  anak-anak diajarkan mencintai lingkungan  yang memberikan mereka kehidupan. Sebuah kesadaran yang sudah banyak tergilas oleh jaman. Namun anak-anak masih sangat menghargai sampah, bagaimana diajarkan, sampah yang dibuang masih bisa dimanfaatkan walaupun sudah berupa kotoran. Dari cara anak-anak mempersilahkan ayam yang mau nyebrang, sudah bisa saya bayangkan bagaimana generasi emas Indonesia akan semakin nyata. Dan indahnya lagi sekolah Ar Ridha Al Salam ini bukan hanya merasa puas dengan  yang apa mereka  lakukan, tetap ada rasa ketidak sempurnaan jika tidak ikut melibatkan peran orangtua di rumah.


berkat ide dari sabahat saya yang luar biasa, ibu Loula  yang sebagai konsultan sekolah tersebut, jadilah mindful parenting jadi pilihan  untuk mereka  menjembatani peran yang lebih strategis.
Sungguh  aku bangga dan merasa  bahagia ternyata dari semua yang hadir merasa tertampar dengan papasaran yang begitu sederhana namun menembus pikiran yang begitu jauh mengawang ngawang, begitu banyak contoh sederhana  yang didapatkan dari konsep mindful parenting.
Semoga semakin banyak sekolah yang mau bergandengan tangan bersama  kami.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sore yang pilu..

 Sobat eMKa Land, saya tidak tahu harus marah atau sedih, yang jelas karena empatilah yang membuat saya meneteskan airmata, betapa menderitanya Ibu Ani karena perlakuan orangtuanya yang berujung pada perlakukan yang tidak masuk akal sebagai seorang ibu. 

Wajib baca : http://tulungagungnet.blogspot.com/2009/12/kisah-bu-ani-yang-malang_30.html?m=1 Tetapi sobat Adim mengatakan kalau ini adalah PR kita bersama. Dan saya sangat yakin Mindful Parenting adalah solusinya. Ini diperkuat pengamatan seorang DR Sukiman sbb: http://edukasi.kompasiana.com/2014/01/29/tanggapan-dr-sukiman-umk-kudus-tentang-mindful-parenting-628099.html 

Mari satukan hati, berubahlah demi anak - anak kita, jadikan MP sebagai landasan didik kita, tinggalkan ego kita. Jika sobat merasa sebagai komunitas eMKa Land yang peduli pada anak - anak, bantulah BroadCast ini seluas - luasnya.

Terima kasih dalam hati yang tulus 

Melly Kiong

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gong Xi Fa Cai itu bukan hari raya agama

30 januari 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, selamat pagi semangat Kamis yang manis dari "Teras Melly Kiong". Semoga artikel kemarin sore benar-benar dibaca dan buang ego kita sebagai orangtua supaya anak-anak kita menderita dalam lingkaran setan dikehidupan selanjutnya. Sesuai dengan permintan sobat Elly untuk dijelaskan apa artinya imlek mengapa harus merah dll. 

Imlek adalah Tahun Barunya orang China, dimana merayakan pergantian musim dari musim gugur ke musim semi atau seperti tahun baru Internasional atau 1 Muharam. Jadi itu bukan merayakan agama tertentu. Di hari imlek selalu ada kue keranjang karena karena sebulan sebelumnya para anggota keluarga yang jauh merantau akan kembali kerumah orangtua atau yang dituakan, mereka akan bikin kue itu bersama-sama, untuk menyatukan hubugan keluarga agar tetap lengket dan manis seperti kue keranjang. Sedangkan makan malam selalu ada ikan bandeng, karena ikan artinga "yu " sisa, ikan bandeng paling banyak duri, harapannya agar kita banyak sisanya yang bisa disimpan. Mengapa harus memberikan angpau? Dan warna merah? Karena merah tanda suka cita dan bahagia, waktu kita memberikan angpau itu adalah kesempatan kita mengucapkan terima kasih kepada orangtua atau yang dituakan dengan memberikan rejeki yang kita punya, dan doa agar yang menerima angpau juga sukacita dan bahagia. Terus apel dan jeruk? Apel itu phing kuo, supaya ping ping an jadi sehat-sehat dan selalu jaya. Dan terakhir saya atas nama managemen eMKa mengucapkan buat yang merayakan, dan buat yang tidak merayakan tetaplah berbahagia dan sehat dan sukses bersama. : "Gong Xi Fa Chai, Sin Nian Kuai Le": artinya Selamat. Semoga tambah jaya, tahun baru bahagia.

 Always smile and be happy Melly Kiong  
www.menatakeluarga.com 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selalu ada cara selipkan pendidikan jika kita kreatif

29 Januari 2014 Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, sepertinya hujan merata ya diseluruh Nusantara, tapi kita tidak boleh ikut gundah ya" Teras Melly Kiong " akan menyeduh teh hangat yang manis untuk semangat pagi + dodol Cina yang eunak. Perjalanan saya melewati 1 hari penuh denga bahagia sepertinya bisa menjadi cerita buat anak-anak kami, dimulai dari semangat bu Irene yang mengirimkan berita bagaimana sobat Bie Bie di Medan yang memberikan support luar biasa dengan mengirimkan anak serta kendaraan untuk menjangkau daerah-daerah yang lebih susah, Bu Donna yang bahagia karena dapat kepercayaan dari Rumah Moral, sebenarnya kitalah yang harus bahagia karena Bu Donno dan kawan-kawan melakukan pelayanan yang luar biasa tidak ada satu senpun yang dipakai untuk keperluan pribadi. Terus alokasi sisa dana untuk guru yang tidak mampu melunasi sisa biaya operasi, serta untuk bantuan ke Kebumen. Semuanya sepertinya berjalan dengan luar biasa. Malamnya saya melewati perjuangan yang sangat sulit untuk bisa sampai ke radio, macet hampir dua jam dan terpaksa parkir ditengah jalan, serta menebalkan muka cari tumpangan, ternyata ada satu pemuda berhati mulia bernama Andy yang mengantar saya selamat dan tepat waktu sampai di studio. Dan di studio sudah ada Pak Sonny yang juga melewati perjuangan lebih luar biasa naik motor bertiga. Penutupnya masih ada optimisme generasi peduli, disiplin, tanggung jawab, dan punya mata hati yang bisa saya sisipkan ke Julian dan Matthew. Semoga mereka akan berbuat yang sama seperti yang Andy lakukan ketika menemukan orang yang butuh bantuan. Salam smile Melly Kiong www.menatakeluarga.com

"Story telling tidak selalu harus bacakan buku tetapi ceritakan hal baik yang kita lalui dengan cinta juga pendidikan "

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MENYENTUH HAL YANG BIASA MENJADI LUAR BIASA


MELLY KIONG
MENYENTUH HAL YANG BIASA MENJADI LUAR BIASA

“Tidak ada rotan akarpun jadi” suatu kiasan yang telah terterima secara umum untuk menggambarkan suatu usaha menggapai sesuatu yang diinginkan,  karena sarana ideal yang diperlukan tidak tersedia maka usaha dilakukan dengan menggunakan sarana yang sederhana ataupun yang ada. Tapi tidak demikian halnya dengan Melly Kiong, seorang yang mengaku hanya lulusan SMA, dapat menggunakan “akar”, sesuatu yang sederhana, untuk menjadi “rotan”, sesuatu yang besar, dalam ranngka mempersiapkan generasi Emas Indonesia di tahun 2045. Suatu paparan pengalaman pribadi  yang  dipaparkan pada seminar parenting pada perayaan 10 Tahun Lembaga PAUD  PELITA NUSANTARA Kudus tanggal 19 Januari 2014 di Auditorium Universitas Muria Kudus.
Menyimak muatan materi yang dibawakan tercermin adanya semangat membuat perubahan terhadap stereotype orang tua pada umumnya dalam melakukan pengasuhan terhadap putra putrinya, yakni memberi perlakuan terhadap anak untuk menjadi orang sebagaimana yang dikehendaki orang tua dengan tanpa melibatkan atau memperhatikan anak. Artinya, anak yang sedang dalam proses tumbuh kembang memerlukan adanya pemenuhan kebutuhan yang sangat mendasar dari orang tuanya seperti kasih sayang, kehangatan, perasaan aman dan nyaman, pengakuan, perasaan diterima. Suatu kebutuhan yang pada hakikatnya juga dibutuhkan oleh para orang tua dari lingkungannya. Kecenderungan orang tua lupa memberikan kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga dinyatakan bahwa orang tua kini tidak menjadi idola bagi anak-anaknya karena perlakuan  yang diberikan tidak menyenangkan. Rumah bukan tempat yang aman dan nyaman, karena iklim keluarga yang tidak mengenakkan, banyak tuntutan dan penghakiman terhadap kekurangan anak, akibatnya banyak anak yang mencari ketenangan dan kenyamanan di luar. Menghadapi realita yang demikian ditawarkan alternatif solusi bagi para orang tua, bahwasanya orang tua perlu mendengar dengan hati, tidak hanya mengedepankan apa yang dipikirkan, orang tua perlu bicara dengan empati, tidak egois, tidak serta merta menghakimi atas kesalahan anak, berani mengakui kesalahan kalau memang ternyata yang dilakukan orang tua terhadap anak salah. Contoh perlakuan sederhana yang mendidik diberikan sewaktu anak meminta orang tua untuk membukakan bungkus permen. Orang tua perlu menunjukkan cara membuka, mengajarinya, dan memberikan pujian kepada anak atas keberhasilan anak. Jika pada kesempatan selanjutnya anak masih belum bisa melakukan apa yang diajarkan, orang tua disarankan tidak cepat marah, tetapi memberikan penjelasan, suatu yang belum menjadi kebiasaan orang tua pada umumnya. Contoh pengakuan dan penghargaan atas karya anak beliau tunjukkan lewat pendokumentasian hadiah yang diterima dari anaknya. Sedangkan bentuk perhatian yang paling sederhana dan sekaligus pengakuan salah dituliskan dalam “Mocil” (memo kecil) untuk anak-anaknya. Dan untuk memotivasi anak berprestasi beliau menjanjikan suatu pemberian tertentu jika syaratnya dapat dipenuhi oleh anak.
Apa yang ditawarkan Bu Melly sejatinya bukan sesuatu yang aneh, akan tetapi cara yang ditunjukkan itulah yang menjadikan kunci yang menarik dan sekaligus pembeda dari cara-cara pada umumnya yang dilakukan oleh para orang tua. Maka harapan beliau akan tumbuhnya Melly-Melly yang lain dalam memberikan pengasuhan terhadap anak sebagai generasi masa depan patut mendapat dukungan dari semua orang tua. Walaupun apa yang ditawarkan dinyatakan berdasarkan pengalaman dalam mengasuh anak-anaknya, tidak berdasarkan teori, tetapi sejatinya  jika dikaitkan dengan teori bisa saja masuk dalam kategori teori motivasi, stimulus – respons, reward and punishment, dan lainnya.
Sebagai pemenuhan terhadap permintaan beliau atas apa yang disampaikan, dapat disampaikan disini bahwa nampaknya beliau ini masih single fighter, karena itu kiranya perlu tim penyempurna atas gagasan dan pengalaman beliau dalam parenting, sehingga dalam memberikan jawaban atas pertanyaan orang tua  yang anaknya berani melanggar peraturan karena takut tidak diakui teman-teman dalam kelompok tertentu, tidak hanya menyarankan orang tua untuk tegas dalam menjelaskan sesuatu yang tidak boleh kepada anaknya, tetapi seharusnya juga menyoal tentang apa yang diperoleh anak dalam kelompoknya itu, yang hal itu tidak diperoleh dalam keluarga, atau konskekuensi dari tidak diakuinya anak tersebut dari kelompoknya. Kemudian pada pemberian hadiah kepada anak jika dapat memenuhi syarat yang ditentukan, muncul adanya kekhawatiran bahwa anak melakukan sesuatu hanya karena hadiah, jika tidak ada hadiah anak tidak berbuat sebagaimana kalau ada hadiah yang dijanjikan. Dalam hal ini tidak salah tetapi ada yang kurang, yakni belum nampak adanya upaya yang mengarah pada dapat tumbuhnya tindakan positif pada anak walau tidak ada hadiah. Secara teori apa yang dilakukan Bu Melly masuk pada ranah pemberian motivasi ekstrinsik, sementara yang lebih  memiliki daya banting adalah motivasi intrinsik, suatu dorongan melakukan tindakan berasal dari dalam diri sendiri. Terlepas dari kekurangan yang ada apa  yang disajikan Bu Melly: “Hebat”.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“Mindful Parenting” (Menjadi Orang Tua yang Eling) dalam Perayaan 10 Tahun Sekolah Laboratorium Anak Usia Dini Pelita Nusantara



Bertempat di auditorium UMK Kudus pada Minggu, 19 Januari 2014 diselenggarakan Mindful Parenting yang merupakan puncak rangkaian kegiatan perayaan 10 tahun Sekolah Laboratorium Anak Usia Dini. Mindful Parenting mendatangkan pembicara dari Jakarta yaitu Ibu Melly Kiong yang merupakan penulis buku “Siapa Bilang Ibu Bekerja Tidak Bisa Mendidik Anak Dengan Baik”, “Cara Kreatif Mendidik Anak Ala Melly Kiong”, dan “Guru-Guru Kecil Melly Kiong”. Tema mindful parenting tersebut adalah “menjadi orang tua idaman dalam mempersiapkan dan mewujudkan generasi emas Indonesia”. 
 
Parenting diikuti oleh 175 peserta (pendidik dan orangtua) dan undangan. Hadir dalam kegiatan tersebut adalah H. Soedarsono selaku pelindung lembaga pendidikan Pelita Nusantara, DR. Sukiman (akademisi dan pemerhati PAUD), Ketua Himpaudi Kabupaten Kudus, Ibu Nur Zakiyah dan pejabat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus dan Kecamatan Jati. 

Dalam parentingnya, Melly Kiong mengawali  presentasnya dengan menayangkan cuplikan singkat tentang permasalahan anak Indonesia pada saat ini, diantaranya adanya tawuran pelajar, bahaya narkoba dan permasalahan ketidaknyamanan anak dalam keluarga. Kegiatan dilanjutkan dengan komunikasi interaktif antara pembicara dan peserta parenting. Melly Kiong banyak memberikan contoh tentang cara kreatif mendidik anak diantaranya dengan membuat buku penghubung antara orang tua dan anak, memberikan aturan-aturan yang telah disepakati antara orang tua dan anak dan berbagai tips dalam pola asuh anak. Mindful Parenting atau  Menjadi Orang tua yang eling dikonsepkan oleh Melly Kiong dalam 5 hal; yaitu:

  1. Mendengarkan dengan penuh perhatian penuh, berbicara dengan empati; 
  2. Pemahaman dan penerimaan untuk tidak menghakimi diri sendiri dan anak;
  3. Kesadaran emosional atas diri dan anak; 
  4. Pengaturan diri dalam hubungan parenting (berikan sesuai kebutuhan anak dan bukan keinginan anak); dan 
  5. Welas asih untuk diri dan anak.
 Tiga jam bersama Melly Kiong waktu berjalan sangat cepat. Dalam kesempatan tersebut peserta seminar juga dapat membeli buku Karya Melly Kiong yang pada akhir acara rela antri untuk mendapatkan tanda tangan dari ibu Melly Kiong (penulis buku).

Pada  acara  tersebut juga diserahkan tropi, sertipikat dan hadiah bagi para pemenang lomba- lomba dalam rangkaian kegiatan Perayaan 10 Tahun Sekolah Laboratorium Anak Usia Dini Pelita Nusantara. Perayaan 10 Tahun Pelita Nusantara yang mengambil tema “Bersama Kita wujudkan Generasi Emas Indonesia” diadakan berbagai lomba baik untuk Anak Usia dini maupun Pendidik Anak Usia Dini. Lomba untuk anak usia dini adalah lomba mewarna, sedangkan lomba untuk pendidik anak usia dini adalah lomba mendongeng Pendidik anak usia dini dan lomba menulis artikel untuk anak usia dini. Lomba-lomba tersebut telah dilaksanakan di balai desa Jati Kulon pada Minggu, 12 Januari 2014. 

Perayaan 10 tahun Sekolah Laboratorium Anak Usia Dini Pelita Nusantara juga dimeriahkan dengan penampilan dari alumni Pelita Nusantara, antara lain pidato, menyanyi dan deklamasi. Pemotongan tumpeng dan doa bersama menandai kebahagiaan dan wujud rasa syukur hadirnya Pelita Nusantara dalam memberikan pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Kudus.
Pimpinan Sekolah Laboratorium Anak Usia Dini Pelita Nusantara, Hj. Adim Dwi Putranti, M.Pd  menyampaikan rasa terimakasih terhadap semua pihak yang sudah mendukung sehingga rangkaian kegiatan perayaan 10 Tahun Pelita Nusantara dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kerjasama tim Pelita Nusantara yang luar biasa merupakan wujud rasa kebersamaan dalam mensukseskan kegiatan perayaan 10 tahun Pelita Nusantara. “Harapan kami, semoga kegiatan ini bisa memberikan inspirasi bagi pendidik anak usia dini di kabupaten Kudus untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik dan “dari hati” dalam mempersiapkan dan mewujudkan generasi emas Indonesia”.
“Di balik kesuksesan anak-anak  Indonesia adalah orang tua dan pendidik yang eling dan mau belajar”






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS