RSS

Mamaku Hanya Menghargai Nilaiku

Kamis, 16 Oktober 2014

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Kamis, sudah tahu 'kan pasti dari yang paling manis di teras "Melly Kiong" hayoooo ngaku nggak? Teh manis hanya ada di hari Kamis.

Ibu-ibu dan bapak-bapak coba rasakan apa yang anak rasakan:

Aku capek sekali besok ada ulangan, saya harus les karena saya besok ulangan, pulang les mamaku yakinkan bahwa aku sudah benar-benar bisa, dan aku sudah lelah, dan aku tidur dengan kekhawatiran bahwa besok aku ulangan dan harus bisa. Aku terbangun dengan tidak semangat dan melakukan semuanya dengan waswas, sebelum keluar rumah sudah banyak wejangan sampai ada kalimat penutup, "Awas kalau nilainya jelek."

Kebayang 'kan bagaimana pikiranku yang tidak nyaman, waktu lihat soal pun saya jadi tidak konsentrasi dan ada bayangan ketakutan.

Apa yang orangtua rasakan? Nyamankah? Telah membuat anak hidup dengan tekanan demikian? Mungkin bisa coba gaya ini:

"Mama, aku dapat nilai fisika 20," kata Ian

"Oh?? Apakah itu nilai yang benar-benar sudah kamu usahakan dan kamu tidak bisa lagi? Jika iya, mama akan hargai," tanyaku

"Tidak Mama, karena saya kurang teliti" kata Ian.

"Oh oke, garis bawahi itu ya dan kamu perbaiki," begitu sambungku.

Beberapa waktu kemudian... "Mama, aku harus les, fisika-ku dapat 50, standar minimum 63" Ian kelihatan gelisah.

"Wow, hebat kamu sudah baik 150 persen, kalau di saham mama sudah kaya" gurauku

Akhirnya dia cari guru les sampai berhenti pun saya belum pernah bertemu gurunya.


So... pilih gaya yang mana, dan silakan temukan kebahagiaan anak-amak mulai sekarang, karena itu tabungan kita, jika kita hargai nilainya, jangan salahkan anak akan hargai nilai kita kelak.

Selamat pagiii, maniskan senyumku?

Smile 
Melly Kiong  
www.emkaland.blogspot.com
www.menatakeluarga.com



"Menghargai nilai anak sama dengan kita mewariskan hidup dengan pamrih untuk mereka."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar