Minggu, 19 Oktober 2014
Aku hanya sebuah badan yang punya akal pikiran, aku ingin belajar menyadarinya dan terus menyadarinya bahwa aku hanyalah badan yang berakal budi dan punya nurani.
Akan ke mana aku bawa badanku yang berakal budi ini? Tentu aku akan bawa ke jalan yang memberiku cahaya kebahagiaan. Bagaimana aku tahu kebahagiaan akhirku? Akulah yang harus selalu eling dan eling kalau aku tetap harus berjalan membawa jiwaku.
Aku menyadari bahwa tidak setiap langkahku memberi makna bagi setiap orang. Aku tahu tidak semua yang aku lakukan mampu membahagiakan orang lain dan bahkan sering mengecewakan.
Tetapi apa pun jalanku, aku berusaha berjalan sesuai naluri yang memimpinku sampai satu titik aku harus berhenti karena waktu.
Aku
Melly Kiong
Aku hanya sebuah badan yang punya akal pikiran, aku ingin belajar menyadarinya dan terus menyadarinya bahwa aku hanyalah badan yang berakal budi dan punya nurani.
Akan ke mana aku bawa badanku yang berakal budi ini? Tentu aku akan bawa ke jalan yang memberiku cahaya kebahagiaan. Bagaimana aku tahu kebahagiaan akhirku? Akulah yang harus selalu eling dan eling kalau aku tetap harus berjalan membawa jiwaku.
Aku menyadari bahwa tidak setiap langkahku memberi makna bagi setiap orang. Aku tahu tidak semua yang aku lakukan mampu membahagiakan orang lain dan bahkan sering mengecewakan.
Tetapi apa pun jalanku, aku berusaha berjalan sesuai naluri yang memimpinku sampai satu titik aku harus berhenti karena waktu.
Aku
Melly Kiong
0 komentar:
Posting Komentar