Rabu, 10 September 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia,
Semangat Rabu menggebu
dari teras "Melly Kiong" ada talas goreng + jamu gendong lho... Asyik
pastinya.
Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi rumah kakakku di jembatan 5, di sela
obrolan kami ada iklan lewat, anak seumur 8 tahun nangis, teriak dengan bahasa binatang keluar semua, hanya gara-gara tidak dapat yang dia
inginkan.
Pertunjukan semakin seru ketika emaknya datang dengan satu
kutukan "Matilah sana."
Runtuh rasanya mendengar bahasa seorang ibu yang konon adalah guru pertama
dan utama bagi anak di rumah.
Tidak heran rasanya bagaimana anak bisa pakai bahasa yang begitu kasar,
tidak heran anak akan meraung-raung ketika tidak mendapati apa yang diinginkan,
karena selama ini semua yang diinginkan selalu ada dan tersedia.
Begitu
tidak mendapatinya maka anak akan melakukan perlawanan.
Sederhana sebenarnya jika ibu mendidik dengan tidak memberikan apa yg
diinginkan, bukan apa yang dibutuhkan,
serta menjelaskan dengan baik dan penuh kasih mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh.
Yuk perbaiki diri dan lingkungan jika masih ada waktu dan kesempatan.
Smile
Melly Kiong
"Sumpah serapah orangtua adalah doa."
0 komentar:
Posting Komentar