Sabtu, 07 Agustus 2015
Masih teringat pertama kali ketemu beliau di acara diskusi panel tentang dunia pendidikan, saking gemesnya saya sebagai ibu RT, saya angkat bicara dengan kalimat pembuka "Saya hanya seorang ibu RT", ternyata kalimat pembuka saya yang membuat beliau sangat ingat dengan Melly Kiong. Dan saya sangat ingat kalimatnya "Saya dididik oleh mak saya yang buta huruf sampai hari ini saya bisa jadi seorang menteri."
Yah setelah saya membaca buku beliau, saya semakin cinta pada beliau dan selalu kami tukar pikiran, atas dukungan dan semangat beliaulah eMKa ini ada, karena beliau bilang pendidikan akan berhasil jika ada school education dan home education, tidak bisa salah satu saja. Dan beliau pernah malam malam telepon saya dan bertanya apakah beliau boleh panggil aku "Emak"?
Rasa bangga ada, karena beliau merasakan apa yang aku kerjakan seperti apa yang dikerjakan "Emak"-nya, hanya sayang emaknya nggak bisa nulis dan nggak bisa baca, makanya buku "Emak" ditulis oleh beliau sebagai bukti bakti seorang pada Ibundanya tercinta. Dari bukunya beliau, saya banyak belajar betapa hebatnya "emak". Dan banyak yang tidak tahu siapa beliau bahkan, beliau adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1978-1983 (era Pak Harto). Salah satu menteri yang diingatkan Istri tercintanya untuk tidak masuk dalam kabinet dengan kepala kosong.
Memang luar biasa beliau, di usia 89 tahun, tidak ada kata pikun dalam dirinya bahkan beliau suka guyon" karena otaknya" dipakai. Karya-karyanya luar biasa dan kepedulian, keprihatinan atas bangsa ini membuat beliau selalu berharap bisa melakukan banyak hal demi negara NKRI tercinta.
Dan saya ingat bagaimana beliau menangis di tanggal 24 Mei 2014 saat launching eMKa Land Comunity pertama dan berbisik" masa Empu Tantular " telah kembali dan pertahankan terus perjuangan ini Melly. Saya berharap siapa pun Anda yang membaca ini, mohon titip doa untuk kesehatan dan kebahagiaan beliau.
"Selamat ulang tahun Bapak Pendidikan sejatiku, selalu sehat dan bahagia selalu dan Allah senantiasa menjaga Bapak."
Salam bahagia Melly Kiong
Masih teringat pertama kali ketemu beliau di acara diskusi panel tentang dunia pendidikan, saking gemesnya saya sebagai ibu RT, saya angkat bicara dengan kalimat pembuka "Saya hanya seorang ibu RT", ternyata kalimat pembuka saya yang membuat beliau sangat ingat dengan Melly Kiong. Dan saya sangat ingat kalimatnya "Saya dididik oleh mak saya yang buta huruf sampai hari ini saya bisa jadi seorang menteri."
Yah setelah saya membaca buku beliau, saya semakin cinta pada beliau dan selalu kami tukar pikiran, atas dukungan dan semangat beliaulah eMKa ini ada, karena beliau bilang pendidikan akan berhasil jika ada school education dan home education, tidak bisa salah satu saja. Dan beliau pernah malam malam telepon saya dan bertanya apakah beliau boleh panggil aku "Emak"?
Rasa bangga ada, karena beliau merasakan apa yang aku kerjakan seperti apa yang dikerjakan "Emak"-nya, hanya sayang emaknya nggak bisa nulis dan nggak bisa baca, makanya buku "Emak" ditulis oleh beliau sebagai bukti bakti seorang pada Ibundanya tercinta. Dari bukunya beliau, saya banyak belajar betapa hebatnya "emak". Dan banyak yang tidak tahu siapa beliau bahkan, beliau adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1978-1983 (era Pak Harto). Salah satu menteri yang diingatkan Istri tercintanya untuk tidak masuk dalam kabinet dengan kepala kosong.
Memang luar biasa beliau, di usia 89 tahun, tidak ada kata pikun dalam dirinya bahkan beliau suka guyon" karena otaknya" dipakai. Karya-karyanya luar biasa dan kepedulian, keprihatinan atas bangsa ini membuat beliau selalu berharap bisa melakukan banyak hal demi negara NKRI tercinta.
Dan saya ingat bagaimana beliau menangis di tanggal 24 Mei 2014 saat launching eMKa Land Comunity pertama dan berbisik" masa Empu Tantular " telah kembali dan pertahankan terus perjuangan ini Melly. Saya berharap siapa pun Anda yang membaca ini, mohon titip doa untuk kesehatan dan kebahagiaan beliau.
"Selamat ulang tahun Bapak Pendidikan sejatiku, selalu sehat dan bahagia selalu dan Allah senantiasa menjaga Bapak."
Salam bahagia Melly Kiong
0 komentar:
Posting Komentar