RSS

Anakku Suka Mengancam

Senin, 26 Januari 2015

Selamat pagi sobat eMKa yang berbahagia, semangat Senin tentunya dan teras "Melly Kkiong" seduhkan tehnya dari Pontianak.

Terima kasih banyak atas perhatian dan kesetiaan sobat eMKa di seluruh Indonesia, saya sangat bahagia dengan sobat eMKa yang semakin bertumbuh kepedulian dan welas asihnya.
Beberapa hari ini saya mendapatkan laporan permasalahan orangtua dengan anak yang mengancam. Ada yang mengancam dengan tangisan, ada yang mengancam tidak mau kuliah, ada yang mengancam tidak mau sekolah kalau tidak dapat juara satu, dan lain-lain.

Hari ini kita dapatkan hasilnya bahwa anak mengancam. Tetapi pernahkan kita menyelediki dari mana dia belajar mengancam? Dan bagaimana mereka memutuskan bahwa mengancam adalah salah satu cara mereka mendapatkan yang diinginkan?

Sobatku yang bijaksana, kita belajar tidak menghakimi melainkan kita urut kembali yuk: apakah kita suka bilang gini "Ayo makannya dihabiskan, kalau tidak kamu tidak boleh main","Awas kalau tidak tidur siang nanti ditangkap satpam", "Awas kalau tidak bisa diatur, nanti mama kasih ke panti asuhan", dan seterusnya.

Pelajaran apa yang dia dapat? Dia dapat bahwa dia takut sama ancaman dan tidak melakukannya. Tetapi dia juga dapat cara baru untuk mendapatkan apa yang diinginkan dari "cara mengancam" orangtuanya, namun tidak diimbangi dengan pemikiran yang matang, ketemu orangtua yang tidak siap maka terjadilah masalah.

Jadi berhati-hatilah dengan ancaman, jika kita tidak siap diancam.

Smile Melly Kiong 

www.emkaland.blogspot.com
www.menatakeluarga.com


"Ancaman anak-anak tidak datang dengan sendirinyaa melainkan mereka belajar dengan baik bagaimana orangtua mengancamnya."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar