RSS

Sepotong Kain Belacu dan Seutas Benang

Sabtu, 04 April 2015 

Saya mengamati kain belacu itu cukup lama, dan saya ingat betul itu termasuk kain yang dianggap murah, semeter Rp 10 ribu waktu saya beli. Yang melayani pun malas karena saya beli 10 meter hanya Rp 100.000 dan saya Entah berapa lama baru bisa kembali ke tokonya.


Tetapi ketika Oma yang punya toko itu tahu apa yang saya lakukan terharap kain belacunya, spontan dia terkagum-kagum dan berharap saya akan kembali secepatnya dan dia akan berikan saya harga yang lebih special.


Kain jelek? Tidak buat saya, bagi saya kain belacu punya nilai yang membuat saya suka sekali menggunakannya. Lihatlah PP saya, handmade lho.


Saya bisa merasakan betapa senangnya kain belacu jika dia bisa bicara, dari yang tidak berarti namun hanya dipadukan dengan seutas benang bisa menjadikan dia punya nilai. Indah sekali jika kita memadumadankan sesama yang merasa berbeda menjadi sebuah rangkaian yang indah bukan?


Jika tanya waktu? Saya yakin semua bisa jawab sendiri. Tapi ada rahasia yang saya ingin beritahu bahwa ketika saya menyulam, saya merasa bahagia sekali, bisa berkreasi dan mengeluarkan kreativitas saya serta membuat pikiran saya terkonsentrasi dengan sangat sangat positif.


Cobalah, dan berhentilah mencari alasan.


Selamat liburan Smile Melly Kiong

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar