Selamat pagi sobat eMKa Land yang bahagia, cuaca sejuk, sesejuk hatiku dalam menyapa, tetap dalam semangat tentunya.
Kali ini giliran sobat Telly punya pertanyaan yang saya yakin akan banyak teman-teman yang ngerti mind terapi yang bs bantu. Jujur saya tidak punya ilmunya.
Pertanyaannya bisa tidak kita ubah mindset seseorang, katakan anak yang sangat tidak percaya diri, merasa selalu tidak pantas?
Kalau saya melihat efek dari pola asuh saja ya, dan ini sangat penting dalam membangkitkan rasa percaya diri anak atau tidak.
Bahasa yang dipakai oleh orangtua sehari-hari, misalnya "De kamu nakal amat sih, nanti Mama tidak sayang, Mama kasih ke panti asuhan"
Labelnya dia nakal, Mama yang dicintai tidak sayang, dia mau disingkirkan. Kebayang kalimat spt ini selalu diulang-ulang sampai katakanlah 10 tahun.
Apa yang ada dalam diri anak? Yah saya memang anak yang tidak jadi kebanggaan, saya tidak berguna, selalu bikin orangtua susah, saya tidak dikehendaki, bagaimana anak bisa percaya diri? Belum lagi orangtua yang hanya bangga sama anak yang bawa piala. Apa yang terjadi pada Matthew ketika dia jadi juara ke-23 dari 27 murid? Saya katakan dia juara sesungguhnya karena 22 temannya pergi les dan belajar setiap hari. Jika dia mau ubah sedikit saja untuk belajar setiap hari pasti yakin bisa jauh lebih baik, karena dia anak pintar.
So... Mindful Parenting tidak menyalahkan diri dan anak. Kita tidak akan mengubah siapa pun tapi mengubah diri kita, ayo jadi orangtua yang mindful.
Smile
Melly Kiong
www.emkaland.blogspot.com
@mellykiong
Kali ini giliran sobat Telly punya pertanyaan yang saya yakin akan banyak teman-teman yang ngerti mind terapi yang bs bantu. Jujur saya tidak punya ilmunya.
Pertanyaannya bisa tidak kita ubah mindset seseorang, katakan anak yang sangat tidak percaya diri, merasa selalu tidak pantas?
Kalau saya melihat efek dari pola asuh saja ya, dan ini sangat penting dalam membangkitkan rasa percaya diri anak atau tidak.
Bahasa yang dipakai oleh orangtua sehari-hari, misalnya "De kamu nakal amat sih, nanti Mama tidak sayang, Mama kasih ke panti asuhan"
Labelnya dia nakal, Mama yang dicintai tidak sayang, dia mau disingkirkan. Kebayang kalimat spt ini selalu diulang-ulang sampai katakanlah 10 tahun.
Apa yang ada dalam diri anak? Yah saya memang anak yang tidak jadi kebanggaan, saya tidak berguna, selalu bikin orangtua susah, saya tidak dikehendaki, bagaimana anak bisa percaya diri? Belum lagi orangtua yang hanya bangga sama anak yang bawa piala. Apa yang terjadi pada Matthew ketika dia jadi juara ke-23 dari 27 murid? Saya katakan dia juara sesungguhnya karena 22 temannya pergi les dan belajar setiap hari. Jika dia mau ubah sedikit saja untuk belajar setiap hari pasti yakin bisa jauh lebih baik, karena dia anak pintar.
So... Mindful Parenting tidak menyalahkan diri dan anak. Kita tidak akan mengubah siapa pun tapi mengubah diri kita, ayo jadi orangtua yang mindful.
Smile
Melly Kiong
www.emkaland.blogspot.com
@mellykiong
0 komentar:
Posting Komentar