RSS

Betapa Ngerinya Negeri Ini


Saya dapat BBM ini dari sobat eMKa Land Mbak Okti membuat saya termenung.


BETAPA NGERINYA NEGERI INI 


Mungkin ada yang sudah menyimak wawancara Prime Time eksklusif Metro TV dengan Mr. X (bandar narkoba yang disamarkan wajahnya) 31 Jan'13 kmrn petang? Sengaja rangkumannya teman saya share agar kita lebih waspada dalam menjaga keluarga kita, poinnya sebagai berikut: 

  • Narkoba dari luar masuk ke Indonesia melalui transaksi yang dilakukan di atas laut, rata-rata sekali transaksi senilai 10 triliun dan habis diedarkan dalam waktu seminggu (Astaghfirulloh) 
  • Begitu selesai transaksi mereka info ke aparat (oknum-oknum) bahwa akan ada barang masuk Indonesia sekian jumlahnya, aparat inilah yang bertugas mengawal dan mem-backing keamanannya, fee untuk aparat adalah 25%. 
  • Saat ditanya aparat apa yg mem-backing mereka, si Mr. X bilang TNI. 
  • Targetnya antara lain:  artis, pejabat, kampus/pelajar, kota sasaran utama: Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogya, ada kemungkinan akan dikembangkan ke pedesaan. 
  • Saat ditanya apakah tidak takut tertangkap dijawab tidak, karena sudah dijamin keamanannya, dan selalu tahu kapan akan ada razia.
  • Saat ditanya apakah tidak takut ketauan orang bea cukai? Dijawab, mereka punya 5 orang bea cukai yang bertugas meloloskan barang 
  • Mrk juga bilang “bermain“ dengan hakim. 
  • Pengedar yang tertangkap dan dijebloskan ke penjara dijadikan agen pengedar narkoba di penjara karena di penjara itu hampir 70%-an pemakai. 
  • Ada pengedar lain yang sudah masuk dan bermain di Istana. 
  • Mereka bilang banyak pesanan dari parpol-parpol dan politisi 
  • Saat ditanya 10 tahun jadi bandar narkoba, apakah tidak ingin taubat dan berhenti? Dijawab tidak, karena keuntungannya sangat besar...


Hatiku sangat miris, bagaiman dengan Anda? Satu jalan selamatkan keluarga kita, setujukah? Bahas yuk...



Smile
Melly Kiong



www.emkaland.blogspot.com
@mellykiong 



Pendapat anggota eMKa Land?


Ang, Pekanbaru
Hah, begitu ngeri kehidupan di negeri ini!!! Narkoba sudah masuk ke seluruh pelosok. 



Asteriave, Jakarta
Ya saya juga nonton Metro TV saat itu. Mr. X itu dengan tegas menyatakan semuanya "demi uang, uang, dan uang."  Tak ada penyesalan dan rasa takut. Benar-benar mengerikan! 

Satu-satunya cara adalah KELUARGA, bagaimana "membentengi" anak dengan iman sesuai agama dan moralitas serta character building yang kuat, saya rasa bisa mencegah pengaruh obat-obat terlarang itu masuk dalam diri anak-anak kita. Saya sudah mempraktikkannya karena anak-anak saya sudah menginjak dewasa. Dan ketika saya ajak diskusi jarak jauh mengenai kasus RA. Mereka bilang, "RA bodoh, banyak uang tapi jatuh dalam pengaruh narkoba". Jadi mendengar pendapat mereka, saya tenang terhadap anak-anak saya. 

Semoga Tuhan selalu melindungi anak-anak kita dan seluruh komponen bangsa ini dari lingkaran setan masalah ini.



Alung
Dimulai dr keluarga yg baik, maka keturunannya pun akan baik. Kemudian pergaulan teman2 dr anak2 kita, blm tentu kan ortu mereka sejalan dgn kita, jd pergaulan juga harus terpantau sampai anak2 kita bisa mengerti dan menjauhi narkoba dan teman2 yg merusak.


Bie-Bie, Pekanbaru
Ya mengerikan sekali kalau yang dikatakan itu benar. Tapi menurutku angka yang disebut tidak sebegitu besar. Tidak sebegitu gampang meloloskannya. Mudah-mudahan tidak sampai begitu parah aparat kita. Sampai merusak moral bangsa.


Hendrasim, Jakarta
Hiri dan Ottappa itulah pelindung diri sendiri, keluarga, bangsa dan dunia. Semangat pagi, Sis. Be joyful, be happy



Henely, Pontianak
Separah itu kah aparat dan pejabat negara Indonesia?



Juvida, Bogor
Ngeri sekali ya negeri ini :( 

Satu"nya jalan selamatkan dulu keluarga kita. Keyakinan beragama no 1


  
Lianto, Pare-Pare
Susah, selama belum ada penegak hukum yang berani ambil tindakan tegas untuk menjalankan hukuman untuk pengedar atau bandar narkoba...

Klo bisa,usul ke media...jgn sebut nilai barang narkotika jenis apapun yg berhasil disita ama petugas...
 

Krn,klo sebut nilai rupiahnya...seakan2 media memberi nilai tinggi utk barang yg merusak manusia secara keseluruhan...



Lina, Pontianak
Keluarga adalah pintu utama. Kenapa saya selalu terapkan hidup sederhana karena di kesederhanaan kita tidak mudah tergoda dan saat ini saya tambahkan ekstra hati-hati dengan orang-orang di sekitar kita. Saya selalu cari tahu latar belakangnya, apa pekerjaannya, karena sekarang banyak yang mengajak makan minum lalu dimasukkan obat-obatan. Tujuannya membuat ketagihan tanpa mereka sadari, dan memang benar walaupun ada yang tahu si A, si B pengedar, pemakai tapi seolah-olah tidak tersentuh, dunia jaman ini benar-benar edan, hanya Tuhan yang bisa menghukum mereka.


Maylin, Jakarta
Yah sangat mengerikan. Apalagi jika anak kita di lingkungan yang banyak narkobanya. Saya rasa kedekatan kita sama anak kita itu ada kunci segala dan membuat anak kita takut akan Tuhan.



Melanie, Jakarta
Uang sudah membutakan mata hati...



Novianty, Medan
Lha mau gimana mereka gak seneng... Wong SBY sendiri memberikan grasi yang sangat meringankan untuk para narapidana narkoba... Sehingga gak ada efek jeranya.
 


Papa Dhira, Bandung
Memilukan jika aparat penegak hukum justru melanggar hukum. Tergiur uang, banyak yang tega merusak bangsa sendiri. 

Kita tunggu "lahirnya" para pucuk pimpinan yang berani memberantas kejahatan tanpa pandang bulu (termasuk aparat sendiri yang jadi backing kejahatan). Kondisi ini sudah jadi rahasia umum, jadi ini terjadi tentu bukan karena tak tau. 

Juga bukan tidak MAmpU, tapi karena tidak MAU. Kapankah akan muncul pimpinan yang "berani mati" melawan segala kejahatan??? Kita hanya bisa berdoa, semoga segera. Sebelum semua terlambat!




Rini Munandar, Solo
Omg, narkoba sudah mengepung bangsa kita. 



Ria Rahayu
Sy jg sdh dpt info ini . Sereemnya masa dpn anak cucu kt. 1 Perlu backing iman yg kuat u/ melindungi nya. 2 Buat penangkal dgn merapakan barisan antar selrn anggota klg




Ruslan, Medan
Setuju Bu... Harus dimulai dari keluarga sendiri


Surya W., Jakarta
Manusia memang tidak ada puasnya, selalu merasa kurang. Kalau kita bisa bersyukur kepada-Nya atas apa yang telah kita terima, maka kita bisa lebih menghargai makna kebahagiaan yang sesungguhnya. Mengejar kekayaan duniawi memang wajar-wajar saja, menjadi tidak wajar jika dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Bagi saya cukup itu nikmat, jika kita mampu untuk mensyukurinya. Tks atas sharing-nya Bu



Wiwi, Pekanbaru
Bu Melly sgt setuju u membahasnya. Menjaga generasi selanjutnya. Sangat2 ngeri setelah membacanya.

Yulita Dago, Jakarta
Luar biasa, jadi selama ini disiarkan aparat-aparat tangkap/ razia itu hanya panggung sandiwara......??? 






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar