Selamat pagi sobat eMKa Land yang
bahagia, semangat berubah semakin menyala di sini dan eMKa Land adalah energi yang positif bagi kita semua.
Tetapi saya merasa perlu menuntaskan pembahasan mengenai pemukulan anak oleh
bapaknya yang sangat mengganjal karena menyangkut hidup anak. Walaupun saya belum
pernah merasakan namun dalam Mindful
Parenting yang sangat mengedepankan proses berempati yang tinggi, saya bisa
merasakan apa yang dirasakan seorang ibu yang melahirkan anak melihat kenyataan
tersebut.
Apa pun alasan yang memicu terjadinya proses pengalihan emosi dengan
pemukulan anak adalah hal yang tidak dibenarkan. Apalagi sekarang sudah ada
undang-undang yang mengaturnya. Namun itu pasti bukan hal yang sederhana untuk
dilakukan seorang istri.
Namun yang bisa dilakukan adalah:
- Perlihatkan bahwa seorang ibu juga tidak punya hak mukul.
- Hindari memberikan laporan tentang kenakalan anak pada situasi suami yang lelah.
- Jika suami memukul anak, cepat bawa anak pergi dan katakan kita punya hak untuk melindungi karena itu adalah anak kita juga. Setelah adem bahas dengan suami mengapa harus mengekspresikan emosi sedemikian rupa, cari sumbernya dan perbaiki bersama serta beritahukan apa efeknya buat anak selama hidupnya kelak anak akan meneruskan apa yang dia dapatkan seperti lingkaran setan.
- Setelah itu jelaskan kepada anak, dan ajak anak untuk memaafkan serta bagaimana ke depannya anak juga mau berusaha menghindari hal yang tidak diinginkan.
- Ajak suami untuk terus belajar mendidik dengan Mindful Parenting ini.
Semoga kita semua mau berusaha cari jalan keluarnya bukan hanya pasrah, dan kuncinya bangun komunikasi yang lebih baik dengan diskusi. Salam prihatin buat sobat eMKa Land yang punya problem, kalian tidak sendiri, kita sudah punya 803 saudara yang siap saling mendukung di sini.
Smile
Melly Kiong
Melly Kiong
0 komentar:
Posting Komentar