Selamat
pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, saya semakin antusias menyeduh
teh ilmu ini di "Teras Melly Kiong" dan berharap sobat sekalian juga
semakin peduli dengan terus membagikan ilmu ini kepada orangtua seluas-luasnya.
Sangat disayangkan jika masih ada orangtua yang bilang maaf bu, BC-nya kadang-kadang saya baca dan kadang-kadang tidak, karena saya sibuk sekali, karena BC-nya panjang. Padahal semua yang saya bagikan ini tidak akan bisa didapatkan di kurikulum sekolah. Sampai ada seorang nenek yang menceritakan bagaimana cucunya selalu mukul orang dan tidak bisa diam dan minta solusinya padahal mamanya Psikolog S3. Harusnya ilmu mereka jauh lebih hebat dan luar biasa bukan? Tetapi di sini kita dapatkan ilmu aplikasi yang gratis dan sangat mudah.
Masalah anak-anak main game ini sepertinya sangat merata dan ketika seorang ibu punya masalah dan mendapati ibu yang lain juga punya masalah yang sama, akhirnya menganggap itu masalah yang wajar.
Ingatlah anak-anak kita di generasi "Gen Y" yang sangat conecting generation. Kita tidak boleh menghalangi akses komunikasinya, tetapi yang bisa kita lakukan adalah masuklah ke dalam dunia mereka dengan cara jadi sahabat diam, bukan aktif. Kenali gaya komunikasi mereka, ikuti perkembangannya. Tidak membatasi gerak gerik mereka secara terang-terangan kalau perlu jadilah teman mereka. Ini untuk menghindari gap yang semakin meluas. Bukan dengan cara melarangnya karena ini tidak akan bisa. Yang bisa dilakukan adalah batasi waktu mainnya.
Dan jangan pernah nilai bagus dihubungkan dengan tidak adanya pengaruh main game, semua yang dilakukan secara berlebihan pasti akan tidak baik. Ayo orangtua, ajak anak cari solusi kembali dengan komunikasi yang lebih berempati, ajak mereka melihat ke masa depan dengan melibatkan mereka untuk berpikir secara terbuka, berikan mereka ruang untuk didengarkan.
Mindful Parenting? Solusi generasi Indonesia yang lebih baik.
Salam Smile
Melly Kiong
Sangat disayangkan jika masih ada orangtua yang bilang maaf bu, BC-nya kadang-kadang saya baca dan kadang-kadang tidak, karena saya sibuk sekali, karena BC-nya panjang. Padahal semua yang saya bagikan ini tidak akan bisa didapatkan di kurikulum sekolah. Sampai ada seorang nenek yang menceritakan bagaimana cucunya selalu mukul orang dan tidak bisa diam dan minta solusinya padahal mamanya Psikolog S3. Harusnya ilmu mereka jauh lebih hebat dan luar biasa bukan? Tetapi di sini kita dapatkan ilmu aplikasi yang gratis dan sangat mudah.
Masalah anak-anak main game ini sepertinya sangat merata dan ketika seorang ibu punya masalah dan mendapati ibu yang lain juga punya masalah yang sama, akhirnya menganggap itu masalah yang wajar.
Ingatlah anak-anak kita di generasi "Gen Y" yang sangat conecting generation. Kita tidak boleh menghalangi akses komunikasinya, tetapi yang bisa kita lakukan adalah masuklah ke dalam dunia mereka dengan cara jadi sahabat diam, bukan aktif. Kenali gaya komunikasi mereka, ikuti perkembangannya. Tidak membatasi gerak gerik mereka secara terang-terangan kalau perlu jadilah teman mereka. Ini untuk menghindari gap yang semakin meluas. Bukan dengan cara melarangnya karena ini tidak akan bisa. Yang bisa dilakukan adalah batasi waktu mainnya.
Dan jangan pernah nilai bagus dihubungkan dengan tidak adanya pengaruh main game, semua yang dilakukan secara berlebihan pasti akan tidak baik. Ayo orangtua, ajak anak cari solusi kembali dengan komunikasi yang lebih berempati, ajak mereka melihat ke masa depan dengan melibatkan mereka untuk berpikir secara terbuka, berikan mereka ruang untuk didengarkan.
Mindful Parenting? Solusi generasi Indonesia yang lebih baik.
Salam Smile
Melly Kiong
"Bantu anak untuk menemukan jalan penyelesaian masalah bersama akan lebih dihargai daripada hanya menyalahkan mereka"
0 komentar:
Posting Komentar