RSS

Emosi yang Dipertontonkan Juga Bagian Introspeksi Diri

Selamat pagi sobat eMKa Land yang semakin hebat, semangat saya juga makin besar lho, karena banyak yang akhirnya mengakui perlunya melihat sisi lain dari sebuah peristiwa dan belajar darinya walaupun ada beberapa yang lumayan alot tapi tetap happy ending. Mohon maaf ya "Teras Melly Kiong " agak siangan karena banyak saudara berhubung sepupu mau nikah. Doain ya semua lancar.

Kasus AD ternyata banyak memberi saya banyak sisi pembelajaran, dan pagi ini saya mencoba mengupas dimensi ke-3 bagaimana pengaturan emosi dalam diri orangtua yang berefek ke anak. Ketika AD memperlihatkan bagaimana emosinya di depan media, sepertinya hampir serempak orang akan memberikan penilaian tanpa diminta yaitu "arogan".
 
Mungkin saya, Anda dan kebanyakan orangtua yang lain, sering lupa bahwa anak-anak adalah perekam yang ulung, bahkan mungkin tidak menyadari efek dari tindakan kita nama baik anak ikut terbawa. "Tuh mama/papanya si anu".

Pengendalian emosi diri itu jauh lebih penting karena anak hanya copy-paste maka dia akan mendapatkan dengan sempurna. Sebenarnya saya hanya ingin memperjelas, bahwa pengendalian emosi sangat berkaitan dengan cara kita memandang semua hal dari sudut pandang yang berbeda, hanya dengan empati kita bisa melakukannya.

Saya mohon maaf jika saya mengajak sobat untuk berterima kasih kepada Dul dan AD, bukan dikarenakan saya mau melawan arus, namun saya perlu jelaskan bahwa terhadap seorang perampok pun kita perlu berterima kasih, karena mereka adalah guru yang memperlihatkan kepada kita bahwa merampok adalah perbuatan yang bukan hanya merugikan diri sendiri melainkan juga orang lain.

Selamat pagi,selalu tersenyumlah dengan manis.
 

Smile 
Melly Kiong


"Guru selalu ada di depan kita, dan kitalah yang menentukan mau belajar dari guru yang mana demi kehidupan yang lebih baik."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar