Selamat pagi sobat eMKa Land yang
berbahagia, siapa pun yang ulang tahun hari ini saya ucapkan selamat
bahagia, panjang umur dan selalu antusias dalam berbagi kasih. "Teras Melly
Kiong" sarapannya sebuah apel dan teh hangat untuk kesehatan dan
kebugaran.
Ada sahabat saya yang bertanya bagaimana sih mengubah anaknya
yang pertama yang suka melawan dan gampang memukul ketika kesenggol oleh
adiknya atau siapa saja tanpa pandang bulu.
Setelah saya tanya bagaimana
perlakuan mereka kepada anak-anaknya dan orang rumah termasuk pengasuhnya, ternyata mereka
yang sudah dengan sempurna mentransfer ilmunya kepada si anak, contohnya ketika
anak itu dipanggil tidak nyahut mereka datang teriakin dia dengan suara keras
bahkan kadang menjewer kupingnya, itu dilihat dengan sempurna oleh
pengasuhnya. Ditambah lagi alasan kuat karena adiknya terganggu dll.
Si
anak setiap hari dapat bentakan, hentakan dan selalu salah, akhirnya butuh
mencari perhatian dan terus melakukan cara untuk diperhatikan bahkan sampai
kepada pemukulan. Saya mengajak orangtuanya tidak perlu bertanya kenapa
anaknya seperti itu karena tidak akan ada gunanya. Tetapi alangkah baiknya jika
dia mencoba memposisikan dirinya dengan berempati jadi anaknya sejam saja,
kira-kira apa rasanya?
Ada hubungan dengan dirinya sebagai anak pertama yang
harus merelakan kasihnya terbagi bersama adiknya. Itu semua harus ditanggung
oleh anak sebesar itu setiap saat, setiap hari tanpa ada yang mengerti,
akhirnya kepasrahan itulah yang dia terima, belum lagi semua orang mencap dia
nakal, padahal dia hanya memberikan signal bahwa dia butuh diperhatikan,
butuh orangtuanya berubah.
Mari sobat orangtua, tidak akan rugi jika
kita selalu berempati, dan tempat yang paling tepat guna adalah ketika kita bisa
mempraktikkannya ke anak-anak kita, bukan hanya baik buat kita, melainkan akan jadi
warisan yang teruklir indah bagi mereka selama-lamanya.
Mindful Parenting.... Solusi generasi Indonesia yang lebih baik.
Smile
Melly Kiong
"Anak adalah sumber terdekat untuk kita mengasah sensitifitas kita dalam menumbuhkan empati."
0 komentar:
Posting Komentar