Selamat
pagi sobat eMKa Land yang bahagia, selamat berhari Minggu bersama
keluarga, saya pribadi mengucapkan terima kasih dari lubuk hati terdalam
atas ucapan selamat "Waisak " yang tak henti-hentinya dari semua sahabat-sahabat saya
dari seluruh Indonesia. Damai dan bahagialah bersama di bumi ini.
Saya
jadi ingat beberapa kasus ibu yang mengemukakan emosinya terhadap anak ketika
dia merasa harus sendirian mengurus anak karena suami ada di luar kota. Memang
bukan hal yang mudah bagi saya untuk memberikan solusi secara teori belaka,
karena saya tidak dalam posisi tersebut. Namun kondisi inilah kita butuhnya
sahabat, butuh komunitas positif yang bisa kita jadikan tempat sharing yang
bermanfaat.
Jika antara suami istri harus menghitung berapa besar
peran masing-masing maka kita akan selalu membanding-bandingkan dan pasti ada pihak yang
merasa tidak adil. Padahal jika kita berempati pasti juga tidak gampang ketika
kita memposisikan diri menjadi suami kita. Apakah kita yakin dia tidak
merasa rindu sama anak-anak yang dicintainya, apalagi dia mendengar pengaduan
anak-anaknya yang diperlakukan tidak nyaman sama ibunya?
Satu yang saya
tanyakan adalah "Seorang ibu mana yang lebih berarti dalam hidupnya? punya
anak atau tidak punya anak? Jawabannya bisa dijawab masing-masing.
Memang kita
semua harus mengakui bahwa mengendalikan emosi sungguh bukan hal yang
gampang, namun dengan Mindful Parenting, kita diajak untuk melihat rekaman
yang telah kita lakukan terhadap anak kita dengan memindahkan diri kita ke
posisi mereka, apakah kita bahagia sebagai anak memiliki orangtua seperti diri kita?
Jika tidak, cobalah untuk berubah.
Tak ada yang mustahil dalam eMKa Land, mari terus belajar berubah dengan sadar demi anak-anak kita, demi kebahagiaan bersama.
Selamat libur,
Melly kiong
"Tidak berharap orang lain melakukan sesuatu buat kita, adalah proteksi rasa kecewa yang menghampiri."
0 komentar:
Posting Komentar