RSS

Marah dan menghujat bukan solusi

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, selamat Rabu kali ini teras "Melly Kiong" menyampaikan duka yang dalam atas kasus pelecehan seksual yang terjadi. Saya pribadi tidak dalam kapasitas memberikan penilaian atas apa yang terjadi, namun saya yakin setiap kondisi baik maupun buruk selalu ada pembelajaran buat kita semua. Saya yakin, kalau kita semua marah dan menghujat pelaku toh tdk akan mampu mengembalikan kondisi anak itu ke kondisi semula. Namun dari sini, saya hanya mau mengatur kembali cara saya sebagai orangtua dalam berpikir, berucap dan bertindak. Sudahkah saya selalu berpikir yang positif sehingga saya tidak melakukan penilaian negatif terhadap orang lain yang bisa menimbulkan kebencian, sehingga kemarahan yang diluar kontrol tanpa saya sadarai bisa melukai perasaan dan harga diri orang, yang berakibat dendam yang bisa melukai orang-orang sekitar kita? Atau gaya saya berpakaian dan tindak tanduk yang bisa membuat saya tidak sadar menurunkan ke anak-anak dan secara tidak langsung ditiru anak-anak yang membuat keselamatan mereka terganggu? Baru-baru ini dalam Tur Karakter saya mendapat sharing seorang Guru BP(Bimbingan &Pengarahan) sekolah elite, menceritakan bagaimana arogannya orangtua yang ketika mendapati anak melakukan kesalahan yang harus diberi teguran, dengan sangat lantang orangtua melakukan pembelaan yang tidak bijaksana : " saya yang suruh anak saya, mau apa??" Kira-kira dengan kecerdasan orangtua yang demikian terhadap guru, kira-kira bagaimana terhadap OB? Yuk jangan buang energi untuk selalu menyalahkan lingkungan dan orang lain, tetapi mari belajar menata kembali tutur kata dan tindakan kita agar mampu mentransfer kecerdasan emosi dan etika yang baik bagi anak-anak kita. Selamat pagi Salam empati Melly Kiong www.menatakeluarga.com NB: ayo test sampai dimana kecerdasan emosi kita yuk di pretest web www.menatakeluarga.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar