Selamat
pagi sobat eMKa Land yang bahagia, "Teras Melly Kiong" kali ini tidak ada
teh tidak ada kopi karena bakalan tumpah dalam perjalanan Singkawang menuju
Pontianak.
Seperti biasa selalu ada obrolan yang mengisi setiap waktu dalam
perjalanan, dan kali ini saya ngobrol dengan seorang anak yang merasakan
kepahitan luar biasa ditinggal seorang ibu terkasih tanpa tahu apa
penyebabnya, dan tanpa tahu ke mana perginya. Naluri keibuan tidak mampu
kututupi mendengar cerita kisah pilunya. Bisa merasakan ratapan seorang
anak yang begitu merindukan seorang ibu.
Saat ibunya membersihkan
kupingnya, menggunting kuku tangan dan kakinya, mengantarkan makanan
buatnya di sekolah, merawatnya dengan penuh kasih sayang, semua itu
diingatnya dengan sempurna. Saya bisa merasakan kepedihannya ketika dia
bercerita dan mencoba mengalihkannya karena tidak sanggup.
Sobat, dari
cerita hidup Atie, kita boleh introspeksi diri kembali apakah sudah
melakukan sentuhan kecil walaupun hanya menggunting kuku anak-anak kita? Korek
kuping mereka yang tidak lebih dari 5 menit? Atau membiarkan orang lain yang
melakukannya?
Semoga memori indah dari hal kecil itu yang terekam dalam diri anak kita, bukan bagaimana suara cempreng yang selalu meneriakinya.
Mindful Parenting akan selalu mengingatkan kita untuk gali dan gali terus ke dalam apa yang harus kita perbaiki sebagai orangtua.
Sebagai
rasa terima kasih kita kepada Atie, mari berdoa buat dia dan
luangkanlah waktu walaupun sedikit untuk membangun kedekatan dengan anak-anak di rumah.
Ada haru tak terucap.
Melly Kiong
Empati adalah pintu untuk masuk ke ruang kebijaksanaan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar