RSS

Kurikulum Orangtua Buat Anak, Tulisan Bpk. Rhenald Kasali


Selamat pagi sobat eMKa Land yang bahagia, semangat Kamis yang manis.
gambar sumber : http://indonesia.ucanews.com

Saya yakin banyak sekali orangtua yang khawatir dengan issue perubahan kurikulum 2013 termasuk seorang ibu yang menulisnya di jejaring sosial. 

Menurut Bpk. Rhenald Kasali dalam opini Kompas Selasa lalu kurikulum 2013 adalah kurikulum yang belum tentu berhasil (kalau tidak ada kerjasama) apalagi di tahun-tahun awal. Beliau mengingatkan bahwa kita hidup dalam peradaban "continous improvement" dengan mengibaratkan membangun sebuah gedung tinggi yang tidak akan pernah jadi jika galian fondasinya berantakan. Dan sangat pantas kita sebagai orangtua gelisah, karena anak-anak kita akan memasuki pintu awal kekacauan dari sebuah perubahan yang belum tentu berhasil. 

Menurut Bpk. Renald Kasali, ibu tadi gelisah karena berasumsi bahwa masa depan anaknya 100% d tangan sekolah, padahal ibu itu lupa bahwa sekolah hanya mengisi 30% sekalipun anak itu dapat 10 disekolah, sedangkan dari pendidikan orangtua dan lingkungan nol. Maka anak itu hanya dapat nilai setara 3,3. 

Berbeda dengan anak tetangga yang nilai sekolah biasa-biasa saja (6), tetapi orangtuanya aktif mengajak jualan dan dibina langsung (nilai 8), terus gemblengan lingkungan (9), maka anak itu nilai rata-ratanya = 7,67. Anak ini akan jadi sarjana hebat dan ilmuwan gigih yang sukses, sedangkan anak yang "genius" tadi hanya bisa memajang ijazah dan jadi "penumpang" dalam kehidupan. Jadi menurut beliau kurikulum 2013 hanya sepertiga dari kurikulum kehidupan. 

Saya pribadi sangat setuju dengan ulasan Bpk. Rhenald bahwa orangtua punya peranan yang sama besarnya, tetapi apakah orangtua memerankan diri sebagai pendidik bagi anak-anak? eMKa Land dengan Mindful Parenting-nya secara nyata mengajak kita semua yang jadi orangtua untuk sadar ambil bagian buat anak-anak kita. Kesadaran yang nyata saya tuliskan dalam buku bagaimana menstimulasi dini anak untuk mempunyai mental-mental yang jadi kebutuhan ketika mereka ada di masyarakat kelak.

Sejak Confusius, bangsa-bangsa Asia percaya bahwa keluarga adalah alat pendidikan yang penting. Ayo perkuat pendidikan keluarga melalui eMKa Land, dan mari kita bekerjasama dengan sekolah demi anak-anak kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar