RSS

Jangan kambing hitamkan lingkungan

6 mei 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Selasa, yuk minum teh di teras"melly kiong" dengan penuh kesadaran.
Kemarin di dalam pesawat sepanjang jalan seorang nenek yang mengaku sebagai petani di Medan, menceritakan bagaimana keprihatinannya melihat anak-anak generasi sekarang, geram katanya dengan orangtua yang lebih mementingkan uang daripada anak. Katanya hilang 50 ribu dicari tapi anak rusak tidak peduli. Dan kambing hitamkan lingkungan. Sebelumnya juga dari Nias ketemu dengan seorang bapak kepala sekolah yang juga geram, kalau anaknya berprestasi itu anakku, namun kalau anaknya gagal gurulah yang tidak bisa mendidik.
Ini adalah pemandangan yang sangat nyata, dimana sekarang anak SD sudah bisa ngerokok tanpa merasa bersalah, tahu kenapa? Karena mereka melihat apa yang dilakukan oleh orangtuanya di rumah dan orangtua dewasa lainnya.
Jika anak disekolah hanya 25%, dan lebih banyak di rumah dengan orangtua yang suka marah-marah, berantem terus, merokok, minum-minuman keras dll, apakah masih berpikir kalau lingkungan yang merusak mereka?
Sepertinya teori telunjuk begitu nyata, satu telunjuk keluar ada 3 telunjuk yang kedalam. So, yuk kita introspeksi diri dan kita perbaiki jika kita masih belum bisa menguasai emosi, dan komunikasikan dengan anak bahwa tidak semua yang dilakukan oleh orangtua pasti baik adanya, serta berikan mereka ruang untuk diskusi dan bersuara.
Selamat mencoba dan minimum selamatkan anak kita terlebih dahulu.
Smile Melly kiong www.menatajkeluarga.com
" 75 % anak bercermin didalam rumah, jadi apakah sudah jadi cermin yang baik?
PERIKSALAH !!! "

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar