Selamat pagi sobat eMKa Land
yang bahagia, semangat Senin harus disambut dengan baik karena Senin adalah
pembuka hari-hari berikutnya. "Teras Melly Kiong" selalu semangat menyeduhkan
teh ilmu bermanfaat bagi kita semua.
Ada rasa haru ketika aku
mendengarkan sharing dari seorang anak remaja tentang bagaimana rasanya dia
diperlakukan, bagaimana dia tidak didengarkan dan bagaimana rasanya selalu
dibanding-bandingkan. Ada rasa putus asa dalam suaranya, namun ada rasa lega
ketika dia selesai mengeluarkan uneg-unegnya.
Saya ajak dia
berdialog, apakah dia pernah mengutarakan kepada orangtuanya? Jawabannya tidak,
karena bagi dia percuma. Sungguh memprihatinkan, namun inilah potret nyata
orangtua yang membangun menara dengan segala gambaran arsitekturnya yang tidak
melibatkan anak karena tidak ada komunikasi dua arah yang terbangun.
Ternyata
benar adanya ketika saya sudah ngobrol dengan mamanya, maksud tujuannya sangat
baik, walaupun anak hanya satu, dia tidak mau mendidiknya dengan manja, dia
menyadari betapa bertindak cepat itu penting, sedangkan anaknya yang sangat lelet
itu perlu dipacu. Dan dia selalu mengharapkan anaknya punya prestasi lebih
baik karena itu demi masa depannya.
Betapa sayangnya, niat begitu
baik dari orangtua tidak tersampaikan ke anak hanya karena masalah komunikasi
dan jatuhnya bukan membuat anak menjadi lebih baik bahkan bisa berakibat
fatal.
Saya hanya menitipkan pesan ke anak itu agar cari waktu yang
tepat minta kesempatan untuk bicara dengan orangtuanya, dan ke orangtuanya agar
lebih mau mendengar dengan penuh empati. Dan yakinlah akan menemukan
jalan keluar yang sangat indah.
Mindful Parenting selalu
mengedepankan proses alami yang eling/sadar yang ditumbuhkan ketika kita
berempati, mencoba pindah ke tempat lawan bicara kita, maka kita akan
mengetahui apa yang dirasakan.
Yuk selalu hidupkan chip empati yang sudah kita tanamkan.
Selamat pagi,
Smile
Melly Kiong
"Komunikasi yang baik hanya butuh kerendahan hati kedua belah pihak untuk saling menghargai."
0 komentar:
Posting Komentar