Selamat
pagi sobat eMKa Land yang bahagia, seperti PP saya jangan melempem, itulah
semangat yang selalu menghangati sobat lewat teh seduhan saya di "Teras
Melly Kiong", berasa nggak?
Lucu ya padahal virtual tapi bisa membuat kita semua yang eling merasa berkumpul dan benar-benar lagi minum teh dan kecanduan malah. :D.
Sobat,
menghadapi anak remaja benar-benar kita harus lebih cerdas dengan empati
yang tinggi, ini adalah proses yang sangat berarti merasakan apa yang
mereka rasakan, menjadi pendukungnya supaya dia merasa punya backing dan
harus menjadi pihak oposisi. Tentunya harus ada yang jadi lawannya supaya terlihat kita adalah pembela bukan?
Nah
jadikan bapaknya sebagai pihak lawan yang kita gambarkan setegas-tegasnya sehingga anak segan, dan yakin ada saat-saat dia tidak berdaya dan
hanya kita yang mampu mengatasinya.
Contohnya, anak mau izin
bertemu teman-temannya dia takut untuk izin sama papanya, kita tahu itu tidak
masalah, kita bisa maju sebagai pihak yang memberi izin dengan syarat dia harus
pulang tepat waktu. Nah di sinilah peran kita bermain, beberapa menit sebelum
waktunya pulang kita bisa bombardir SMS dll. "Ian, cepetan pulang sebelum
kakek marah... kakek sudah mondar-mandir terus nih, kalau kali ini gagal
lain kali tidak dipercaya lagi lho."
Beberapa kali selalu berhasil dan
semalam pergi lagi dengan alasan temannya pulang dari Singapura, padahal
mau dari Singapura atau Singkawang tidak ada bedanya. Eh saya diketawain, bandingkan Singapura sama Singkawang. Ternyata misi jalan baik,
semalam saya melakukan hal yang sama WA/SMS sesuai waktu yang ditetapkan,
nggak tahunya saya dapat balesan " Iye, nenekkkk"
Belum cari perkara sih karena Julian belum bangun. Nah
begitu sobat, bangun komunikasi yang tidak menegangkan, ke anak
kesannya kita pro, ke suami tetap kita tunjukan kita tau ke mana anak
kita pergi dan sampai kapan. Cara berempati yang selalu didahulukan dalam Pindful Parenting sungguh sangat membantu kita membangun komunikasi yang indah.
Salam Smile
Melly Kiong
0 komentar:
Posting Komentar