27 Januari 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, selamat datang buat
banyak pendatang baru, semoga selalu betah dan mau berbagi bersama di
"Teras Melly Kiong "ini.
Ketika pertanyaan seperti judul yang saya angkat,
jujur kata hati saya sedih sekali dan saya berharap ini tidak terjadi
lagi, dimana orangtua mau mengurangi satu tahun waktu sekolah anak, namun
secara psikis akan membuat anak beban selamanya.
Kenapa? Karena
kematangan emosi setiap anak sudah ada secara alamiah, dan tahu kenapa
dulu masa sekolah itu dari umur 7 tahun? Itu adalah tahap anak-anak yang sudah
cukup masa bermainnya sebagai anak-anak balita, dan ketika 7 tahun sudah masuk ke
usia anak-anak, mereka sudah siap karena sudah menikmati masa bermain yang total tidak beban.
Namun orangtua sekarang banyak yang melakukan percepatan, semestinya tidak masalah
juga kalau benar-benar bermain sambil belajar tidak ada penekanan lain.
Apa
akibatnya jika anak kita yang belum matang secara emosi masuk ke kelompok yang
lebih besar? Anak kita merasa dia lebih kecil dan harus diprioritaskan dan belum
tentu temannya mengerti, malah tidak bisa menerima bahkan bisa-bisa dijadikan
sebagai anak bawang yang gampang diperolok.
Bahkan sampai bullying.
So
biarkanlah anak-anak kita berkembang secara alamiah, dan melewati proses
pematangan yang wajar.
Mindful parenting selalu menyadarkan kita untuk
berproses bersama bersama anak.
Salam smile
Melly Kiong
www.menatakeluarga.com
Bagaimana mematangkan emosi anak?
"Percepatan tidak selalu memberikan hasil yang optimal, tetapi biarkan semua berproses secara alamiah"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar