Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, hujan sepertinya tidak mau meninggalkan kita ya?Nikmati saja,dan Teras "Melly Kiong" selalu setia menemani.
Semakin banyak orangtua yang membuka diri dan merasa sadar akan kekurangannya semakin membuat saya berempati dengan anak anak.
Coba yuk kita perhatikan satu persatu:
Anakku lelet, anakku kadang tidak seperti anak temanku yang semakin hari semakin berprestasi? Anakku kok tidak bisa bersosialisasi ya? Anakku kenapa sih selalu berkata dan bertindak kasar?dan lain-lain
Kita simak sisi anak:
Mamaku kenapa hanya nonton sinetron saja padahal cucian belum selesai alasannya males ya nyuci.
Mamaku kok tidak sama dengan mamanya temanku yang selalu menemani anaknya bikin PR dan belajar dengan sabar.
Mamaku kok lebih senang nonton sinetron daripada olahraga bareng dengan tetangga?
Mamaku kenapa selalu teriak-teriak ketika aku melakukan kesalahan?
Kenapa mamaku boleh tidak makan-makan alasan tidak selera?
Sobat eMKa Land, rasakan dan rasakan jika anak kita punya hak yang sama menegur kita dan punya hak yang sama menghakimi kita.
Yuk, teruslah setia belajar mindful parenting dan belajarlah tidak menghakimi diri sendiri dan anak kita.
"Terdidiklah terlebih dahulu sebelum mendidik".
Always smile
melly kiong
www.menatakeluarga.com
Andai aku punya hak yang sama untuk mama...
Akulah yang merenggut kebahagiaan anakku
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia,Senin perubahan itu nama yang ingin saya berikan,karena "Teras Melly Kiong " kedatangan 12 tamu kehormatan yang akan menjadi agen perubahan mewakili orangtua anak-anak Indonesia.
Dua hari kemarin, eMKa Management bikin trial workshop saya lebih suka sebut sebagai BPDS( bengkel perubahan dengan sadar)
Ternyata, kebanyakan orangtua:
- merasa sudah memeberikan yang terbaik buat anak
- merasa anak yang selalu salah
- menginginkan anak yang sesuai dengan gambarannya .
Hari pertama film kehidupan mereka yang begitu berantakan membuat kami semakin mengerti mengapa banyak anak yang seberantakan sekarang.
Tetapi hari kedua, setelah mereka sadar mana gas mana rem, yang sudah berkarat karena tidak tahu cara pakainya.
Terus ada 5 tombol eling yang tertutup rapat karena tidak tahu manfaatnya, dan itulah yang merenggut kebahagiaan anak-anak.
Tapi dibengkel ini, mereka yang buka sendiri dengan kunci nurani, mereka bersihkan karat-karatnya, dan sekarang mereka baru melihat dirinya dalam cermin bagaimana indahnya jadi orangtua seutuhnya.
Datanglahlah ke bengkel kami, dan bukalah kunci kebahagiaan anak-anakmu secara sadar.
Wow...thank you buat teman-teman yang luar biasa...Cinta adalah sumber segalanya.
Selamat pagi, salah hasil akhir dari sebuah bengkel adalah Tur Karakter, yuk nungguin Daai TV jam 8.30, 12.30 dan jam 16.00 ya.
"Semua orgtua mau anak bahagia, tetapi tidak semua orgtua tahu caranya "
Smile
Melly Kiong
www.menatakeluarga.com
Testimoni
Witri Yenny menulis ( pemerintah) Ibu Melly menanamkan nilai karakter sejak dini yg dimulai dari "Keluarga" satu hal yg luar biasa karena" Keluarga adalah kesatuan masyarakat terkecil yg membangun sebuah negara ,semakin yakin mimpi kita mewujudkan generasi yang memperkokoh karakter Bangsa...amin Terima kasih Bu Melly Kiong..semoga muncul ribuan Ibu Melly Kiong lainnya di setiap keluarga. Irene Mongkar menulis...( Pendidik) Rumah loe gak bagus,amat sangat rumah yang benar2 rumah. Gak ada kemewahan. Tapi ada "Pendidikan" disetiap cm rumah loe. Eloe sebuah ciptaan Tuhan yang luar biasa. Inspiring Women loe Mel Thank you so much..testimoni indahnya Witri dan Irene. Semakin banyak yg mau bergandengan tangan dengan kami maka akan semakin cepat kita meraih mimpi. Smile sambil ngantuk Melly kiong
Ibu bapakku mengajariku munafik
17 Februari 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, selamat datang juga buat begitu banyak pendatang baru yang ingin belajar, semoga "Teras Melly Kiong " adalah tempat yang tepat dan komunitas eMKa Land adalah komunitas berkualitas.
Saya selalu terharu membayangkan anak-anak yang harus berhadapan dengan orangtua yang dengan sangat lugu mengatakan
Caraku membuat hariku indah dari menit ke menit ...
15 februari 2014 Aku belajar tidak pusingin hidupku yang lalu, aku juga belajar mengendalikan memikirkan hari esokku dan aku tetap belajar fokus dengan hidupku hari ini dan sekarang. Pagi ini aku terbangun mendapati aku masih bisa bernafas dan hidup. Aku sangat bersyukur atas anugrahNya dan kesempatan buatku. Aku bersyukur pada perkembangan teknologi yang membuat aku bisa menemui kalian semua walau hanya di dunia maya. Ada banyak ide yang masih ada dikepalaku semoga aku mampu merealisasikannya dalam sisa waktuku. So tetaplah bersama disini untuk saling melengkapi, saling mememberi support dan saling membangun dengan welas asih. Semalam saya baru bercerita dengan sahabatku sepertinya Indonesia ini krisis kepemimpinan, tapi kita bisa apa? Tidak akan bisa apa-apa, tetapi kita mulai jadi pemimpin buat diri kita sendiri, kita menjadi komando bagi diri sendiri untuk terus menggali ke dalam, bagaimana membangun kualitas diri dengan menjadikan welas asih sebagai syarat utama dalam membangun diri yang penuh kesadaran. Pagi ini saya membaca kiriman Mas Poetoet dengan linangan air mata dan ada asa tentang pemimpin harapanku dibaliknya. Untuk itulah aku bagikan agar kita semua punya asa yang sama. Terima kasih Deny yang begitu antusias suruh saya nonton acara Mata Najwa hari Rabu yang lalu. Salam optimisme yang terbangun diatas keharuan mendalam Melly kiong ------------------------------------ http://ilmuperpus.wordpress.com/2014/02/12/pantas-saja-ibu-risma-menutup-lokalisasi-di-surabaya/
Optimisme untuk mewujudkan mimpi eMKa Land yang nyata
14 februari 2014 Selamat sore sobat eMKa Land yang budiman, saya mengucapkan " gan en" artinya terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam atas cinta, kasih dan peduli yang begitu luar biasa dari anda semua yang ada disini. Mengapa??? Karena anda semualah, semua program kemanusiaan Rumah Moral menjadi begitu nyata bagi sesama. Karena welas kasih anda semualah rasanya begitu damai ini dunia. Saya ingin menjelaskan sedikit mengapa masker Dena upakara ini yang saya libatkan, karena Yayasan Denaupakara adalah SLB khusus anak tunarungu yang mana Dena artinya terbuang, upakara artinya merawat dan Dena upakara artinya merawat yang terbuang. Rumah Moral membuat program lifeskill yaitu produksi masker dan hasilnya dijual untuk modal usaha "Salon" bagi anak-anak tunarungu pertama di Indonesia, dan salon itu sudah berhasil berdiri dengan sangat mandiri bahkan mampu menghasilkan antara 8-10 juta perbulan. Jadi penjualan masker ini sangat berarti buat 138 anak-anak tunarungu di Wonosobo. Jadi betapa luar biasanya kalian yang berpartisipasi, bukan berapa banyaknya, melainkan kasih kalian yang tulus yang tidak ucapkan dengan kalimat. Tetaplah bertumbuh menjadi bagian eMKa Land yang punya hati, saya tidak mungkin bisa sendiri layaknya sebatang lidi yang tidak akan berarti. Namun bantulah saya untuk menjadi sapu lidi bersama kita menyapu demi dunia yang lebih bersih. Salam Cinta yang besar dariku Melly Kiong
Hanya ibu yang bisa menghargaiku (Tzu Chi)
BC sobat Hendwi tadi pagi membuat aku sangat ingin seperti ibu ini.
Melly kiong
Bagian 1 -
Pertama kali mengikuti pertemuan orangtua murid, guru TK mengatakan: “Putra anda menderita hiperaktif, tidak bisa duduk diam di bangku bahkan selama tiga menit saja, sebaiknya anda membawanya ke dokter untuk diperiksa.”
Dalam perjalanan pulang, putranya bertanya apa yang dikatakan oleh guru, hatinya pun merasa sedih dan hampir mengucurkan air mata. Sebab dari 30 murid dalam kelas, nilai putranya yang terburuk, gurunya menunjukkan sikap meremehkan hanya terhadap dirinya saja, namun, dia mengatakan kepada putranya: “Guru memberikan pujian bahwa kamu awalnya tidak bisa duduk diam di bangku bahkan semenit pun, tapi sekarang sudah bisa duduk diam selama tiga menit, para ibu dari anak-anak yang lain sangat iri kepada ibu, sebab dari semua murid di kelas, hanya kamu yang menunjukkan kemajuan."
Pada malam itu, putranya untuk pertama kalinya makan dua mangkuk nasi, bahkan tidak perlu disuap olehnya.
Putranya sudah masuk SD.
Dalam pertemuan orangtua, guru mengatakan: “Dari 50 orang murid dalam kelas, hasil ujian matematika dari anak anda menduduki peringkat ke-40, kami menduga kalau intelegensianya ada sedikit masalah, anda sebaiknya memeriksakannya ke rumah sakit.”
Dalam perjalanan pulang, dia meneteskan air mata. Namun, setibanya di rumah, dia mengatakan kepada putranya yang duduk di meja: “Guru memiliki keyakinan pada dirimu, dia katanya bahwa kamu bukan anak bodoh, asalkan kamu mau lebih cermat, kamu akan lebih baik dari teman semejamu, kali ini teman semejamu menduduki peringkat ke-21.”
Ketika dia berkata demikian, dia menemukan bahwa mata anaknya yang semula redup tiba-tiba dipenuhi dengan cahaya, wajah frustrasi juganya tiba-tiba menjadi terang.Dia bahkan terkejut ketika menemukan anaknya menjadi sangat penurut, bagaikan mendadak tumbuh lebih dewasa. Keesokan harinya, putranya juga berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya.
bersambung ..
Apapun yang terjadi anakku tetaplah anakku
Selamat pagi sobat
eMKa Land yang berbahagia, semangat pagi "Teras Melly Kiong" selalu
hadir dengan topik yang menyegarkan.
Menyambung pertanyaan beberapa sobat
yang sepertinya agak bingung bagaimana memposisikan diri ketika mendapati
anaknya dianggap bermasalah padahal versi anaknya tidak demikian.
Pasti
bingung tentunya, tidak perlu risau dan mungkin bisa lakukan ini:
-
jadilah orangtua yang akan menerima apapun kondisinya anak termasuk jika dia
salah, dan ajak anak untuk me-review kesalahannya dan tentunya
menumbuhkan kesadaran bahwa dia harus belajar dari kesalahannya.
- berani
mengakui dan minta maaf secara terbuka.
- jika terbukti bukan dia yang
salah, ini kesempatan yang baik untuk mengajari anak untuk belajar dari
permasalahan yang ada tentang arti pentingnya kejujuran, memaafkan, menjaga
kepercayaan dll.
Tolong tidak menempatkan diri pada posisi yang malah
menjatuhkan anak ketika anak salah karena akan membuat anak takut
mengakui kesalahannya dan tidak akan ada pembelajaran apapun dalam
hidupnya.
Selamat pagi
Smile
Melly Kiong
www.menatakeluarga.com
Anakku kenapa keras kepala banget ya???
11 Februari 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, terima kasih selalu semangat menunggu seduhan teh ilmu bersama disini. Seperti yang kita ketahui"Teras Melly Kiong" selalu menjadi tempat kita belajar bersama.
Sering sekali saya ditanya kenapa ya anak saya keras kepala? Dalam hati saya tertawa, saya ini juga dibilang keras kepala oleh suami saya, kakak saya. Negatif tidak? Jika saya tidak keras kepala meyakini apa yang menurut saya baik dan mempertahankannya saya yakin kita tidak ada wadah belajar disini dan seperti ini.
Jadi keras kepala ada manfaatnya tidak sih? Ada semua sifat ada positif dan pasti ada negatifnya, semua tergantung.
Dan sederhana sekali, ketika anak minta ijin, kita tidak kasih karena kita mempertahankan apa yang kita yakini, sedangkan anak juga punya keyakinan yang dia pegang, bolehkah anak juga memberikan penilaian bahwa orangtuanya keras kepala? boleh dong...
So, kitalah yang berubah, lembutkan cara kita menangani mereka, libatkan mereka dengan berbicara penuh perhatian dan empati, dan yakinlah kita akan tahu apa dan bagaimana anak ingin diperlakukan, maka kita akan mampu memenangkan hatinya.
Siap melihat perubahan itu? Solusinya ada di Mindful Parenting.
Mindful Parenting???Solusi buat anak Indonesia yang lebih bahagia.
Smile
Melly kiong
www.menatakeluarga.com
" Ketika kita memberikan satu label pada anak, secara tidak langsung kita telah menyematkan label itu untuk diri sendiri"
Semangat yang semakin menyala di Sekolah Narada.
hampir semua orangtua dan guru menyatakan bahwa ini adalah konsep yang harus didukung demi terwujudnya generasi emas bagi Indonesia, semua harus diperankan bersama, dimana sekolah dan orangtua harus satu kata dan bergandengan tangan bersama.
Anakku memang kurang
Selamat Sore sobat eMKa Land dimanapun berada, semangat Senin di " Teras Melly Kiong " akan membara dengan seduhan teh panasnya.
Saya pribadi sedih sekali ketika orangtua yang katanya sangat mencintai anaknya sudah melabel kalau ada kekurangan pada anaknya dan berupaya mencari solusi dengan menempatkan anak ditempat yang kadarnya lebih rendah menurut orangtua.
Saya tidak akan bosan-bosan mengingatkan kembali memory saya akan sahabat saya dimasa kecil, "Sang Juara yg tak terkalahkan" ,selalu merasa diri yang terbaik sehingga menjadi individu egois yang tidak mampu bersosialisasi. Ini sangat bahaya sekali.
Dan saya pribadi tahu persis apa yang dibutuhkan bukan hanya prestasi akademisnya, maka saya memutuskan lebih memilih menghargai kekurangan anak dan menemaninya ketika mengalami kegagalan bukan malah menghakiminya.
Orangtua adalah supporter utama dalam hidup mereka, mari perankan dengan baik yuk, tidak lagi melihat sisi kekurangan anak kita.
Ayo kita semua pasti bisa !!!!
" Orangtua yang menghargai dan menerima kondisi anak dalam kondisi apapun adalah orangtua yang luar biasa"
www.menatakeluarga.com
Smile
Melly kiong
Tidak banyak yang mau dan berani
Senin,10 Februari 2014
Tidak banyak yang mau dan berani mengambil langkah seperti apa yang dilakukan oleh seorang dr. Lie A. Dharmawan (pendiri doctorSHARE / Yayasan Dokter Peduli).
Saya pribadi membayangkan jika pemerintah mau mengadopsi buah pemikiran beliau untuk menyentuh masyarakat di pelosok tanah air, pasti akan banyak saudara-saudara kita yang tertolong.
Beliau sangat pantas jika dinobatkan menjadi Kick Andy Heroes 2014.
Emka land Comunity mendukung gerakan kemanusiaan ini demi kebajikan yg lebih luas. Mengapa???
Karena dr. Lie dengan Floating Hospital nya (sebuah kapal Phinisi yang disulap menjadi sebuah Rumah Sakit Apung lengkap dengan ruangan operasi) telah memberikan Pelayanan Kesehatan ke pulau- pulau terpencil di Indonesia secara gratis, memang pantas didukung!!!
CARANYA :
Buka link di bawah ini
http://www.kickandy.com/heroes/site/profil/08
Setelah melihat nama dan profil dr. Lie Dharmawan, klik 'PILIH'.
Batas akhir utk memilih adalah tanggal 20 Februari 2014.
Gan en
Melly Kiong
Anak hidup dalam rumah neraka
7 Februari 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang baik, Jumat Ceria lho..pasti lebih semangat kan? Yang banjir sudah pada surut belum?
“kyoiku mama” (ibu pendidikan)
Apakah anak saya harus diberikan uang jajan??
Rabu, 05 februari 2014
Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat hujan yg luar biasa dari semalam, semoga kondisi umum baik2 saja."Teras Melly Kiong" mhn maaf kemarin tidak hadir ya.
Kita tidak bahas detail tentang uang jajan lagi karena pernah dibahas " uang jajan anak menentukan masa depannya " di www.menatakeluarga.com ( wajib baca) kalau tidak mau salah.
Tapi hari ini adalah seri lanjutannya, bagaimana seharusnya kita? Jika mendapati teman- teman anak kita jajan dan anak kita tidak?
Apakah harus diikutin? Tentu tidak, setiap orangtua punya gaya mendidik yang tidak sama, ini yang harus dikedepankan, dan jelaskan kepada anak mengapa perlu diberikan uang jajan dan mengapa tidak.
Jadi orangtua harus tegas, jangan pernah memberikan sesuatu kepada anak hanya karena kasihan, takut dia tidak bisa diterima oleh teman-temannya, libatkan anak dalam pengambilan keputusannya dan biarkan mereka yang menjawab ke teman-temannya.
Kekhawatiran orangtua yang berlebihan kadang justru akan melemahkan kekuatan anak dalam berusaha.
Mindful parenting memberikan ruang kepada anak untuk berbicara dan didengarkan pendapatnya.
Yuk...kita terus berusaha perbaiki diri kita.
" Biarkan anak hadapi apa yang memang seharusnya mereka hadapi"
www.menatakeluarga.com
Salam Smile
Melly kiong
Anakku harus kuat
Senin, 04 Februari 2014
Selamat
pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Senin tetap harus menyala
ya.
teras " Melly Kiong" tidak akan membuat mendung mengalahkan semangat
kita semua.
Silahturahmi pasangan suami istri sahabatku memberikan
inspirasi untuk berbagi pagi ini, kelihatan sederhana, dari cara anaknya
yang mau ninju bapaknya saya pelajari bahwa ada sesuatu yang salah dengan
anak ini, ternyata ngobrol ngarol ngidul iya. Papanya anak itu niatnya
sih baik, ingin anaknya tidak lembek, berani dan di ajarilah anaknya
tinju, padahal anak baru umur 3 tahun, dan ternyata itu digunakan juga
meninju temannya.
Sayang kan jika orangtua tidak menyadari bahwa anak
mengenal rasa malu , tahu rasa takut terhadap orang asing itu semua adalah
proses yang sangat alamiah dalam pertumbuhan.
Jadi tidak perlu
membandingkan anak kita dengan anak yang lain karena perkembangan setiap
anak berbeda.
Mari belajar tidak melabel anak dengan kata-kata yang jelek,
lembek, lamban, bodoh, lelet dan lain-lain, tetapi carilah sisi kelebihannya dan
kembangkan.
Mindful parenting mengingatkan kita untuk terus berusaha dan
belajar bersama demi anak-anak yg lebih bahagia.
www.emkaland.blogspot.com
www.menatakeluarga.com
"Jangan pernah mengharapkan buah yang bagus jika pupuk yg dipakai salah"
Salam
Smile
Melly kiong